Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

Model pembelajaran selanjutnya yang ingin saya bahas adalah model pembelajaran jigsaw. Sebelumnya telah dibahas juga mengenai model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model pembelajaran jigsaw termasuk dalam model pembelajaran kooperatif.
Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw      Model pembelajaran selanjutnya yang ingin saya bahas adalah model pembelajaran jigsaw. Sebelumnya telah dibahas juga mengenai model pembelajaran Two Stay Two Stray. Model pembelajaran jigsaw termasuk dalam model pembelajaran kooperatif.       Model pembelajaran jigsaw mengusung konsep dari sebuah gergaji ukir atau sebuah puzzel yakni menyusun potongan gambar menjadi utuh dan sempurna. Kegiatan pembelajarannya menekankan pada kerjasama siswa untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian dari model pembelajaran jigsaw ini adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara siswa membentuk kelompok yang heterogen antara empat sampai enam orang dan memiliki ketergantungan satu sama lain dalam kelompoknya namun memiliki tanggungjawab sendiri-sendiri.         Model pembelajaran jigsaw juga disebut model para ahli. Karena terdapat satu orang yang bertugas menjelaskan topik permasalahan terhadap anggota kelompoknya. Sebelum menjelaskan kepada kelompoknya, anggota tim ahli melakukan diskusi kelompok tim ahli yang terdiri dari satu orang perwakilan dari masing-masing kelompok.       Lebih jelasnya pahami langkah-langkah pembelajaran model jigsaw berikut: 1. Menggali informasi dengan membaa     Topik-topik permasalahan yang diperoleh siswa dipahami dan dicermati dengan membaca keseluruhan materi yang didapat, guna mendapatlan informasi dari suatu permasalahan. 2. Diskusi kelompok ahli      Topik permasalahan yang telah didapat siswa didiskusikan dalam pertemuan kelompok ahli yang membicarakan mengenai topik permasalahan tersebut. 3. Laporan kelompok      Kelompok ahli dari masing-masing kelompok yang sudah mendapatkan hasil diakusi mengenai topik permasalahan kembali pada kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi yang didapat dari tim ahli. 4. Kuis      Setelah seluruh anggota kelompok ahli memaparkan informasi kepada kelompok asal, guru memberikan tindak lanjut berupa kuis untuk mengetahui sejauh mana topik permasalahan terselesaikan. 5. Penghitungan sekor dan menentukan penghargaan kelompok.     Kuis yang diberikan tadi berguna juga untuk mengetahui kelompok mana yang benar-benar mengetahui konsep dari suatu topik permasalahan. Setelah adanya kuis akan terjawab kelompok yang mendapatkan nilai tertinghi dari hasil menjawab kuis. Dari sinilah guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki sekor tertinggi.       Seperti halnya model pembelajaran yang lain, model pembelajatan jigsaw juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut kelebihan dan kelemahannya.      Kelebihan model pembelajaran jigsaw 1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar. Karena sudah ada kelompok ahli yang menjelaskan materi kepada rekan-rekannya. 2. Mengembangkan ide dan gagasan siswa dalam memcahkan suatu masalah tanpa takut salah. 3. Meningkatkan kemampuan sosial dengan berhubungan antar anggota kelompok. 4. Siswa aktif dalam diskusi dan mengeluarkan pendapat dalam menjelaskan materi kepada anggota kelompok. 5. Siswa lebih memahami materi yang dipelajari dengan cara diskusi kelompok. Sehingga hal yang kurang jelas dapat ditanyakan tanpa adanya rasa malu. 6. Siswa lebih memahami materi karena mampu mengajarkan materi kepada teman-temannya. 7. Belajar bekerjasama dalam kelompok. 8. Materi yang diberikan dapat merata ke semua siswa. 9. Siswa saling ketergantungan posistif.       Kelemahan model pembelajaran jigsaw. 1. Siswa yang tidak memiliki rasa pwrcaya diri akan sulit menyampaikan materi kepada temannya. 2. Siswa yang aktif cenderung lebih mendominaai dan mengontrol proses diskusi. 3. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan sulit menyampaikan materi apabila menjado tim ahli. 4. Kebosanan pada siswa yang cerdas. 5. Siswa yang tidak biasa berkompetisi akan sulit untuk mengikuti pembelajaran. 6. Penugasan tim ahli kadang tidak sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dipelajari siswa. 7. Kondisi kelas ramai, membuat susahnya konsentrasi. 8. Pembagian tim yang tidak merata akan menimbulkan masalah karena adanya siswa yang pasif dan hanya ikut-ikutan saja. 9. Ruang kelas harus luas. 10. Membutuhlan wakti yang relatif lama dan penataan ruang yang menyita banyak waktu pembelajaran.       Demikian uraian singkat mengenai model pembelajaran kooperatif jigsaw. Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca perdalam juga mengenai model pembelajaran Two Stay Two Stray.
Model pembelajaran jigsaw mengusung konsep dari sebuah gergaji ukir atau sebuah puzzel yakni menyusun potongan gambar menjadi utuh dan sempurna. Kegiatan pembelajarannya menekankan pada kerjasama siswa untuk mencapai tujuan bersama. Pengertian dari model pembelajaran jigsaw ini adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara siswa membentuk kelompok yang heterogen antara empat sampai enam orang dan memiliki ketergantungan satu sama lain dalam kelompoknya namun memiliki tanggungjawab sendiri-sendiri.

Model pembelajaran jigsaw juga disebut model para ahli. Karena terdapat satu orang yang bertugas menjelaskan topik permasalahan terhadap anggota kelompoknya. Sebelum menjelaskan kepada kelompoknya, anggota tim ahli melakukan diskusi kelompok tim ahli yang terdiri dari satu orang perwakilan dari masing-masing kelompok.

Lebih jelasnya pahami langkah-langkah pembelajaran model jigsaw berikut:

1. Menggali informasi dengan membaca

Topik-topik permasalahan yang diperoleh siswa dipahami dan dicermati dengan membaca keseluruhan materi yang didapat, guna mendapatlan informasi dari suatu permasalahan.

2. Diskusi kelompok ahli

Topik permasalahan yang telah didapat siswa didiskusikan dalam pertemuan kelompok ahli yang membicarakan mengenai topik permasalahan tersebut.

3. Laporan kelompok

Kelompok ahli dari masing-masing kelompok yang sudah mendapatkan hasil diakusi mengenai topik permasalahan kembali pada kelompok asal dan menjelaskan hasil diskusi yang didapat dari tim ahli.

4. Kuis

Setelah seluruh anggota kelompok ahli memaparkan informasi kepada kelompok asal, guru memberikan tindak lanjut berupa kuis untuk mengetahui sejauh mana topik permasalahan terselesaikan.

5. Penghitungan sekor dan menentukan penghargaan kelompok.

Kuis yang diberikan tadi berguna juga untuk mengetahui kelompok mana yang benar-benar mengetahui konsep dari suatu topik permasalahan. Setelah adanya kuis akan terjawab kelompok yang mendapatkan nilai tertinghi dari hasil menjawab kuis. Dari sinilah guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki sekor tertinggi.

Seperti halnya model pembelajaran yang lain, model pembelajatan jigsaw juga memiliki kelebihan dan kelemahan. Berikut kelebihan dan kelemahannya.

Kelebihan model pembelajaran jigsaw

1. Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar. Karena sudah ada kelompok ahli yang menjelaskan materi kepada rekan-rekannya.

2. Mengembangkan ide dan gagasan siswa dalam memcahkan suatu masalah tanpa takut salah.

3. Meningkatkan kemampuan sosial dengan berhubungan antar anggota kelompok.

4. Siswa aktif dalam diskusi dan mengeluarkan pendapat dalam menjelaskan materi kepada anggota kelompok.

5. Siswa lebih memahami materi yang dipelajari dengan cara diskusi kelompok. Sehingga hal yang kurang jelas dapat ditanyakan tanpa adanya rasa malu.

6. Siswa lebih memahami materi karena mampu mengajarkan materi kepada teman-temannya.

7. Belajar bekerjasama dalam kelompok.

8. Materi yang diberikan dapat merata ke semua siswa.

9. Siswa saling ketergantungan posistif.


Kelemahan model pembelajaran jigsaw.

1. Siswa yang tidak memiliki rasa pwrcaya diri akan sulit menyampaikan materi kepada temannya.

2. Siswa yang aktif cenderung lebih mendominaai dan mengontrol proses diskusi.

3. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan sulit menyampaikan materi apabila menjado tim ahli.

4. Kebosanan pada siswa yang cerdas.

5. Siswa yang tidak biasa berkompetisi akan sulit untuk mengikuti pembelajaran.

6. Penugasan tim ahli kadang tidak sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dipelajari siswa.

7. Kondisi kelas ramai, membuat susahnya konsentrasi.

8. Pembagian tim yang tidak merata akan menimbulkan masalah karena adanya siswa yang pasif dan hanya ikut-ikutan saja.

9. Ruang kelas harus luas.

10. Membutuhlan wakti yang relatif lama dan penataan ruang yang menyita banyak waktu pembelajaran.

Demikian uraian singkat mengenai model pembelajaran kooperatif jigsaw. Semoga bermanfaat. Jangan lupa baca dan perdalam juga mengenai:

Model Pembelajaran Two Stay Two Stray.


Salam Guru Ngapak.

Silahkan masukan e-mail Anda sekarang, untuk mendapatkan update artikel terbaru (Gratis!):

Delivered by FeedBurner

0 Response to "Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw"

Post a Comment

Terimakasih sudah bersedia berkunjung. Semoga bermanfaat. Silahkan tulis komentar anda di papan komentar. Komentar anda sangat bermanfaat untuk kemajuan artikel-artikel selanjutnya.