Menapaki jejak dongeng atau cerita, pastinya kita ingat
akan masa-masa dikala kita kecil dahulu. Sebuah kegiatan bercerita mengenai
asal usul suatu tempat atau bercerita mengenai kejadian yang banyak membawa
pesan moral bagi pendengarnya, entah mengenai kepahlawanan, kedurhakaan,
ketabahan, kesabaran, keihlasan dan lain sebagainya yang pastinya orang tua
kita yang menceritakan saat kita hendak tidur.
Hal tersebut merupakan kegiatan yang mengasikan dan
sangatlah berkesan, apa lagi yang mendongeng adalah bapak atau ibu kita, atau
bahkan kakak kita. Mendongeng adalah sebuah cara yang paling ampuh untuk
menanamkan pesan moral pada anak-anak. Tentunya dengan harapan, mereka bisa
mengambil suatu pelajaran berharga dari setiap dongeng yang mereka dengarkan.
Saat kita kecil dahulu
pastinya kita ingat dan tahu persis siapa itu Pak Raden dan boneka
Susan. Ya, mereka salah satu pendongeng yang banyak menarik perhatian anak
kecil pada tahun 90an. Kedua tokoh ini yang kerap muncul di layar televisi
untuk memberikan dongeng-dongeng penuh makna sebagai bahan refleksi dengan
sesama maupun dengan Tuhan.
Pesan-pesan moral yang disampaikan lewat dongeng akan
secara jelas tersampaikan kepada pendengar. Mendongeng memberikan imajinasi dan bahan renungan yang
ampuh untuk memberikan dampak positif dalam menanamkan pendidikan karakter
kepada generasi penerus. Saat kita mendengar dongeng tentunya kita
membayangkan, mengimajinasikan sedemikian rupa, kita juga menggambarkan alur
ceritanya. Maka dari itu dengan mendongeng sebenarnya melatih kreativitas
secara emosional. pesan yang ada pada sebuah dongeng juga akan secara maksimal
tersampaikan kepada pendengarnya.
Namun sangat disayangkan, kemajuan zaman sekarang ini
mengikis dan mempengaruhi budaya mendongeng yang terbukti ampuh memberikan
pesan moral kepada anak. Budaya mendongeng tergantikan oleh peran teknologi
seperti handphone, Playstation, Tablet, televisi. Anak kecil saja sudah sibuk
dengan dunianya sendiri dengan handphonenya masing-masing, dengan tabletnya
juga.
Tak heran budaya mendongeng sudah jarang kita jumpai.
kebanyakan cerita-cerita yang dahulu didongengkan sekarang sudah dirubah dalam
bentuk vidio atau film. Kita mengetahuinya bahwa vidio dan film, pastinya hanya
mengutamakan aspek hiburan bukan pesan yang dapat disampaikan. Inilah kelemahan
vidio atau film dibandingkan dengan mendongeng yang mengutamakan pesan-pesan
moral.
Melalui moral yang bagus suatu bangsa akan merasakan
dampaknya juga, moral dibina sejak dini, salah satunya dengan dongeng ini. kita
mungkin juga mengetahui di negara barat Folklore/ cerita rakyat sangat
dilestarikan dan dijaga dengan baik, sampai-sampai dibentuk sebuah tim khusus
yang bertugas melestarikan sejarah mereka sendiri. Mengapa mereka melakukan hal
seperti itu? karena mereka sangat menyadari bahwa kunci pembentukan mental dan
karakter bangsa terdapat pada dunia pendidikan yang paling dasar yang
perantaranya adalah dengan dongeng.
Andaikan saja di Indonesia melakukan hal semacam itu
juga, membentuk tim khusus untuk melestarikan dongeng. Pasti banyak sekali
dongeng-dongeng yang penuh moral lahir di nusantara ini. Dongeng dari Sabang
sampai Merauke jika perlu per kabupaten membukukan dongeng dari tiap-tiap desa
atau kecamatan sungguh kayanya dunia dongeng dinegeri jambrut katulistiwa ini.
Bukan lagi Terkikisnya Budaya Mendongeng melainkan Menjadi Negeri 1001 Dongeng
pastinya jika Indonesia seperti itu. (cuma bisa membayangkan saja). Apalagi
dalam proses memakmurkan dongeng tersebut nantinya bekerjasama dengan intansi
pemerintah yang pada akhirnya diterapkan pada kurikulum yang berlaku, sungguh
generasi muda akan kaya akan pesan-pesan moral.
Semoga saja pemerintah kedepannya memperhatikan kemajuan
dan perkembangan cerita rakyat atau dongeng nusantara seperti pada jaman
keemasannya dulu. Sungguh indahnya pasti.
semoga dapat menjadi bahan renungan. Salam Guru Ngapak!
Baca Juga :
1. Asal Mula Aksara Jawa
2. Sejarah Lahirnya Kabupaten Banjarnegara
3. Dongeng klasik "Timun Emas"
4. Asal Mula Telaga Warna
2. Sejarah Lahirnya Kabupaten Banjarnegara
3. Dongeng klasik "Timun Emas"
4. Asal Mula Telaga Warna



nice post nih,. udah lama ga didongeng mama.. hehe
ReplyDeleteBudayakan mendongeng mas untuk anam2 kita nantinya, supaya pendidikan karakter dan pesan2 moral bisa diapatkan dari dongeng.
DeleteCerita cerita dongeng sekarang mulai tergantikan oleh cerita cerita di Sinetron
ReplyDeleteBenar sekali mas, dan ironisnya dongeng2 sudah mulai difilmkan. Film hanya bertujuan menghibur bukan mengedepankan pesan moralnya, lebih baik mendongeng masih mengedpankan cerita asli penuh dengan pesan2 yang bisa membawa kebaikan dalam kehidupan khususnya pasa perkembangan karakter anak mas.
Delete