Peserta didik secara tidak langsung melakukan aktivitas pendidikan yang digerakan oleh energi pembelajaran yang mendorongnya untuk melakukan proses pendidikan. Energi dasar ini yang berfungsi untuk mengembangkan potensi secara optimal dalam diri peserta didik sebagai pembangun karakter cerdas. Upaya pendidik tidak lain memberikan pelayanan bantuan dalam mengenergikan energi belajar peserta didik. Melalui upaya tersebut, energi peserta didik, energi pendidik serta energi lingkungan dipersatukan dan dikelola sebesar-besarnya melalui proses pembelajaran.
Ketiga sumber energi tersebut sangat perlu di maksimalkan dan diaktifkan dalam proses pembelajaran. Perlunya dipersatukannnya ketiga sumber energi yang dimaksud yakni energi belajar peserta didik, energi lingkungan dan energi pendidik menjadi satu kesatuan dalam bentuk TRILOGI ENERGI PEMBELAJARAN. Untuk memahami konsep dari Trilogi Energi Pembelajaran ini disajikan gambar trilogi sebagai berikut:
Gambar di atas merupakan konsep tirlogi energi pembelajaran dimana satu sama lain saling terpaut untuk membentuk energi pembelajaran yang menghasilkan energi belajar bagi peserta didik, yang menjadi pertanyaan ialah, Bagaimana konsep dari masing-masing penyusun energi pembelajaran tersebut?, Baiklah simak konsep dari pembentuk energi pembelajaran berikut.
1. Energi Belajar Peserta didik
Sejak kelahiran manusia khususnya peserta didik, secara internal telah terkandung energi belajar yang telah menyatu dengan harkat dan martabat manusia. Energi ini bersifat pengembangan yang terus bergerak dan terus mendesak menuntut penyaluran yang memadai. Upaya pendidikan berperan secara dominan memberikan penyaluran energi yang dimaksudkan itu.
a. Energi Pengembangan
Energi belajar peserta didik adalah energi kehidupan yang menggerakan, mengarahkan dan mengembangkan kehidupan itu sendiri. Energi ini berdinamika pada diri peserta didik dan merupakan kekuatan luar biasa yang hendak membawa peserta didik menembus dan mengarungi bidang dan wilayah kehidupan yang terkembang di hadapannya. energi belajar ini berupa potensi pada umumnya, dengan kekhususan dalam:
1) Kualitas pengembangan pancadaya: potensi umum, bertakwa, mencipta, merasa, berprakarsa dan berkarya dalam keseluruhan komponen harkat dan martabat manusia.
2) Kualitas keberbakatan: potensi khusus dalam bidang pengembangan tertentu.
Kedua potensi tersebut dapat dipahami bahwa diantara peserta didik terdapat berbagai perbedaan yang perlu mendapat perhatian oleh para pendidik, disamping persamaan dasar yang ada, yaitu berkenaan dengan komponen dan unsur-unsur pada umumnya. Perbedaan dan persamaan itu mrnuntut kepiawaian pendidik dalam menghadapinya.
b. Persamaan dan Perbedaan
Memperhatikan uraian singkat mengenai energi belajar pada peserta didik dapat dipahami bahwa masing-masing peserta didik itu:
1) Sama, sama yang dimaksud adalah sebagaimana terkandung dalam harkat dan martabat manusia semua diri peserta didik, menuntut persamaan perlakuan oleh pendidik.
2) Beda, sebagaimana teriderntifikasi melalui adanya pembedaan individual, yang menuntut penyesuaian-penyesuaian tertentu oleh pendidik demi perkembangan optimal masing-masing peserta didik.
Penyamaan dan pembedaan perlakuan terhadap peserta didik ini menuntut kompetensi dan seni pembelajaran yang tinggi dari pendidik dalam melayani pengembangan peserta didik. Satu hal yang perlu mendapat perhatian ialah seluas apapun perbedaan energi belajar peserta didik, arah upaya pendidik tidak lain adalah pengembangan karakter kecerdasan pribadi peserta didik secara optimal.
2. Energi Lingkungan
Lingkungan yang ada disekitar peserta didik perlu dibangkitkan untuk sebesar-besarnya menunjang pengembangan optimal peserta didik, melalui pensinergian energi lingkungan itu dengan energi belajar peserta didik. Energi lingkungan terkandung di dalam:
a. Tuntutan pemenuhan kebutuhan fisik/biologis, terutama sandang, pangan dan kesehstan.
b. Kondisi lingkungan fisik, terutama tempat tinggal dan lingkungan sekitar.
c. Suasana hubungan sosial, terutama yang menunjang suasana hubungan sosio-emosional yang kondusif.
d. Lingkungan budaya, yaitu lingkungan yang kaya, dinamis-inspiratif, religius dan demokratis.
Segenap aspek lingkungan tersebut memberikan energi yang menunjang bagi pengembangan karakter cerdas semua peserta didik dalam kaitannya dengan bidang dan wilayah kehidupan yang dinamis, menyejahterakan dan membahagiakan.
3. Energi Pendidik
Energi pendidik sangatlah dominan dibandingkan dengan energi pendidik dan energi lingkungan dalam menggerakan proses pembelajaran melalui pengenergian energi belajar peserta didik dan energi lingkungan. Energi pendidik terkandung dalam:
a. Penguasaan teori dan kaidah-kaidah keilmuan pendidikan.
b. Kompetensi dan seni pembelajaran yang dimiliki dan dipraktikan peserta didik.
c. Sikap dan perlakuan pendidik terhadap peserta didik.
d. Komitmen, dedikasi dan tanggung jawab pendidik terhadap fungsi dan tugas kependidikan terhadap peserta didik.
Energi pendidik itu dilandasi oleh karakter cerdasnya dalam berkehidupan pada umumnya, khususnya dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Hanya dengan pancaran karakter cerdaslah pendidik berperan besar dalam pembentukan karakter cerdas peserta didik.
kekuatan upaya pendidikan yang akan menentukan keberhasilan dan mutu pendidikan itu sendiri terletak pada tinggi rendahnya mutu energi pembelajaran yang terbentuk dari energi belajar peserta didik, energi lingkungan, dan energi pendidik. Ketiga energi itu dan harmonisasi ketiganya terarah kepada pembentukan karakter cerdas peserta didik.
Salam Guru Ngapak!


Mantap Kang Heri tulisannya, semoga membantu yang membutuhkan artikel tentang pendidikan ya, mksh.
ReplyDeleteTerimakasih kang Maman, harapannya begitu semoga bisa membantu bagi yang membutuhkan. Sukses selalu kang Maman.
Delete